MUSEUM NEGERI BALAPUTRA DEWA
MUSEUM NEGERI BALAPUTRA DEWA PALE,MBANG
Bagi para penggemar sejarah, mengunjungi museum adalah
sebuah petualangan tersendiri. Di dalam museum, ada banyak hal yang bisa
dilihat dan dipelajari. Museum bisa dibilang merupakan sebuah tempat
penyimpanan saksi sejarah yang patut dilestarikan. Meskipun mempunyai stereotip
sebagai tempat yang membosankan bagi yang tidak menyukainya, banyak museum yang
sekarang sudah dipermodern dan diperbarui sehingga lebih nyaman. Jika
berkunjung ke Palembang, para penggemar sejarah tidak boleh melewatkan Museum
Balaputradewa.A
Balaputradewa sendiri adalah nama seorang raja dari Kerajaan
Sriwijaya. Balaputradewa memerintah pada abad VIII-IX masehi.
Balaputradewa adalah raja yang paling terkenal dari Kerajaan Sriwijaya karena
di masa pemerintahan beliaulah Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya
sebagai sebuah Kerajaan Maritime yang berkuasa hampir diseluruh Nusantara
hingga mencapai Thailand, India, Filipina dan China.
Memasuki pintu depan museum Balaputradewa kita akan langsung disuguhi dengan
gambar atau relief kehidupan masyarakat Palembang yang dipanjang persis di
depan dinding ruang masuk museum. Relief kehidupan masyarakat Palembang
tersebut menceritakan ada putri Palembang sedang menari Gending Sriwijaya yaitu
tarian khas Palembang yang sering ditampilkan untuk menyambut tamu, tari
Gending Sriwijaya sendiri pertama kali diperkenalkan pada 12 Agustus
1945. Kemudian pada relief ada pula rumah Bari yaitu rumah lama khas
Palembang. Ada pula gambar rumah Limas yaitu rumah adat Palembang dimana
di atasnya ada ornament tanduk kambing. Digambarkan pula pada relief
tersebut orang yang sedang bertenun songket. Lalu ada juga sungai musi
yaitu sarana transportasi utama di Palembang. Di gambarkan juga Jembatan
Ampera yang dibangun oelh bantuan Jepang tahun 1963 selesai 1965, jembatan
Ampera sendiri memiliki panjang 1717 meter. Dari gambar relief tersebut
diceritakan pula bahwa dahulu di Palembang terdapat banyak sekali sungai,
diperkirakan di Palembang dahulu terdapat 117 Sungai tapi sekarang hanya
tinggal 17 sungai yang masih mengalir, oleh karena itulah Belanda member
julukan pada Palembang sebagai Venesia dari Timur Jauh. Ternyata dari
gambar relief juga menceritakan bahwa dahulu Palembang adalah tempat menambang
emas. Lalu dari gambar relief membahas karena Palembang banyak terdapat
rawa sehingga membuat rakyatnya membuat rumah panggung agar bisa tinggal di
atas rawa. Dan relief gambar juga membahas dahulu wanita Palembang tidak
memakai selendang melainkan memakai Tudung Saji.
Kebudayaan Palembang mengenal alat-alat yang digunakan saat melamar yaitu sena,
nampar, bakul kecil dan bakul besar. Keseniaan Palembang memiliki
kemiripan dengan Arab. Sedangkan songket memiliki makna yang berbeda-beda
yaitu songket yang memiliki kekhasan mirip china dinamakan Bunga Cina dan
songket yang memiliki kekhasan mirip arab dinamakan Bunga Pacik. Songet
yang asli biasanya terbuat dari benang Masjanup dan memiliki nilai seni tinggi
dan harganya mahal. Dan pakaian pengantin khas Palembang banyak dibuat di
daerah Tanjung Baru.
Museum ini pada mulanya didirikan pada tahun 1978, dan
kemudian secara resmi dibuka pada tanggal 5 November 1984. Museum ini sempat
mempunyai nama Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan, dan baru diganti
menjadi namanya yang sekarang pada tanggal 4 April 1990. Di dalam museum ini
tersimpan berbagai koleksi benda tradisional yang berasal dari Palembang
berjumlah lebih dari 3500 artefak. Selain itu terdapat juga koleksi binatang
awetan, miniatur rumah tradisional, dan juga berbagai replika prasasti dari
Bukit Siguntang, dan juga banyak lagi artefak dari zaman prasejarah.
Akses menuju museum ini cukup mudah. Dengan menggunakan
angkutan umum seperti Transmusi, Kita sudah dapat sampai di museum ini. Dibuka
untuk umum pada pukul 09.00 hingga 15.00 WIB pada hari Selasa sampai Jumat.
Sementara di hari Sabtu dan Minggu, museum buka pada pukul 08.00 sampai 14.00
WIB. Harga tiket masuknya pun sangat terjangkau, hanya Rp2.000,00 hingga
Rp3.000,00 per orangnya.
YOUTOBE :
ALAMAT:
Sukaramai, Jalan Sriijaya I KM.5,5 No.288, Srijaya, Alang Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30139
REFERENSI :
Komentar
Posting Komentar