Postingan

REKREASI KE HUTAN PUNTI KAYU

Gambar
HUTAN PUNTI KAYU PALEMBANG adalah kota terbesar kedua di Sumatra setelah Medan yang memiliki satu hutan, yakni Hutan Punti Kayu. Hutan seluas 12 hektare ini pun menjadi paru-paru kota dan hutan Punti Kayu merupakan salah satu tempat wisata yang dikelola Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Selatan. Hutan ini menawarkan keindahan alam, museum fauna dan kolam renang yang banyak dikunjungi di hari libur atau saat akhir pekan. Fasilitas lain yang bisa Anda temukan di dalam hutan adalah toko cinderamata, sarana bermain anak-anak, restoran dan danau buatan. Taman Wisata Alam Punti Kayu merupakan satu-satunya hutan wisata di kota Palembang yang terletak 6 km dari pusat kota.  Kawasan Taman Puntikayu merupakan kawasan konservasi yang konsep pengembanganya berdasarkan pada prinsip-prinsip perlindungan keanekaragaman jenis tumbuhan hayati dan satwa. Potensi TWA Punti Kayu berupa panorama hutan pinus (pinus mercussi) yang memiliki nilai estetika pemandangan menarik, serta adanya

AIR TERJUN MAUNG

Gambar
AIR TERJUN MAUNG Pemandangan yang masih sangat hijau dan alami menjadi alasan para wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan lebar yang hampir sama dengan tingginya. Sepanjang 80 meter tersebut aliran Air Curup Maung yang terbagi-bagi oleh dinding jurang dan rerumputan yang hijau, inilah yang membuatnya nampak indah memukau dan berbeda dari air terjun kebanyakan. Anda dapat duduk bersantai di batu-batu besar yang ada di pinggir sungai sambil menikmati pemandangan hijau pepohonan yang ada di sekitar air terjun. Selain itu, anda juga dapat melihat pemandangan indah lainnya dari penampakan dua air terjun dari sebelah kanan Air Terjun Maung. Bagian bawah air terjun ini sering dijadikan sebagian tempat mandi atau berenang bagi para wisatawan yang berkunjung. Tempat pemandiannya pun sangat luas mengalir ke Sungai Lematang yang terlihat jernih dan menyegarkan tubuh. Wisata ini cukup murah meriah, Anda hanya perlu merogoh bia

MUSEUM NEGERI BALAPUTRA DEWA

Gambar
MUSEUM NEGERI BALAPUTRA DEWA PALE,MBANG Bagi para penggemar sejarah, mengunjungi museum adalah sebuah petualangan tersendiri. Di dalam museum, ada banyak hal yang bisa dilihat dan dipelajari. Museum bisa dibilang merupakan sebuah tempat penyimpanan saksi sejarah yang patut dilestarikan. Meskipun mempunyai stereotip sebagai tempat yang membosankan bagi yang tidak menyukainya, banyak museum yang sekarang sudah dipermodern dan diperbarui sehingga lebih nyaman. Jika berkunjung ke Palembang, para penggemar sejarah tidak boleh melewatkan Museum Balaputradewa.A Balaputradewa sendiri adalah nama seorang raja dari Kerajaan Sriwijaya.  Balaputradewa memerintah pada abad VIII-IX masehi.  Balaputradewa adalah raja yang paling terkenal dari Kerajaan Sriwijaya karena di masa pemerintahan beliaulah Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya sebagai sebuah Kerajaan Maritime yang berkuasa hampir diseluruh Nusantara hingga mencapai Thailand, India, Filipina dan China.             Me

PULAU KEMARO

Gambar
PULAU KEMARO PALEMBANG Pulau Kemaro  adalah sebuah delta atau daratan yang membentuk pulau di tengah Sungai Musi. Nama Kemaro berarti pulau yang tak pernah tergenang air. Luasnya sekitar 32 hektare, lokasinya sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera dan sekitar 40 kilometer dari Kota Palembang. Ada pagoda berlantai 9 yang menjulang di tengah-tengah pulau. Bangunan ini dibangun pada 2006. Selain pagoda, ada kelenteng yang sudah dulu ada. Klenteng Hok Tjing Rio atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im dibangun pada 1962.                                   Di depan kelenteng terdapat makam Tan Bun An dan Siti Fatimah yang berdampingan. Dua sosok itu yang jadi tokoh utama legenda Pulau Kemaro.   Inilah salah satu potensi wisata Palembang. Pulau Kemaro mempunyai cerita yang unik sepanjang tahunnya. Pulau ini tidak pernah banjir ataupun digenangi air walau sungai musi sedang pasang, ini sebabnya pulau ini disebut Pulau Kemaro. Ada legenda menarik seputar pulau ini.… Inilah sal

MUSEUM AL-QURAN

Gambar
MUSEUM AL-QURAN PALEMBANG  Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan, yang dikenal memiliki banyak objek wisata sejarah maupun budaya bernilai tinggi. Namun terlepas dari tempat wisata itu semua, ada objek wisata di Palembang yang populer di kalangan umat Islam, bukan hanya umat Islam di Indonesia tapi sudah terkenal sampai mancanegara. Mungkin sebagian sudah ada yang tahu, tempat wisata religi yang menjadi favorit adalah Museum Alquran Raksasa. Tempat wisata di kota Palembang ini menampilkan sebuah Alquran terbesar di dunia. Alquran Raksasa ini merupakan Alquran terbesar dan pertama di dunia dalam bentuk Alquran 30 juz, yang dibuat pada media kayu jenis trembesi (kayu ulin). Alquran terbesar ini sebelum resmi dibuka, sengaja dipajang seluruh ayat-ayat suci di dalam ruang pamer Masjid Agung Palembang selama tiga tahun untuk mendapat koreksi dari seluruh umat.  Bukan tanpa alasan, objek wisata religi ini disebut Alquran Wisata religi muslim. Sebab, A

MESJID CENGHO PALEMBANG

Gambar
MESJID CENGHO PALEMBANG Masjid Cheng Ho Palembang merupakan sebuah masjid yang didirikan dengan gaya arsitektur Cina, Arab, dan Palembang. Nama lengkap dari tempat ibadah agama Islam ini adalah Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho Sriwijaya.    Di dalamnya terdapat beberapa sarana pendukung antara lain, rumah imam, Tempat Pendidikan Al-Quran (TPA) untuk anak-anak secara gratis, Kantor DKM, perpustakaan masjid, serta ruang serbaguna. Masjid dengan ukuran 25 x 25 meter ini dibangun di atas tanah seluas 5000 meter persegi. Keseluruhan dana pembangunan yang dihabiskan mencapai sekitar Rp 4 miliar. Di awal keberadaannya, Masjid Cheng Ho Palembang dibangun dengan latar belakang untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Palembang pada umumnya, selain juga sebagai tempat untuk memperdalam ajaran agama Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Masjid Cheng Ho Palembang menjadi salah satu diantara tiga Masjid Cheng Ho yang telah di

PEMPEK PALEMBANG NIKMAT

Gambar
PEMPEK PALEMBANG MAKNYUSS Pempek atau sering disebut empek empek alias mpek mpek menurut sejarahnya dikenal mulai abad ke-16 di daerah Palembang. Hasil ikan dari sungai Musi melimpah bahkan terkadang diabaikan saja. Melihat hal itu dan peduli dengan jumlah ikan yang melimpah, orang-orang peranakan Tionghoa yang tinggal di pinggiran Sungai Musi (Sering disebut orang ulu atau rakit. Istilah guyonannya kadang dipanggil orang Perancis =Peranakan Cina Seberang) mengolah ikan tadi dengan tepung terigu menjadi sebuah penganan yang selain untuk dimakan sendiri juga dijual keliling dengan cara bersepeda. Awalnya makanan ini belum punya nama. Namun karena yang jual laki-laki peranakan Tionghoa, disebut empek-empek (bahasa Indonesianya artinya Paman), sebutan untuk orang yang jual akhirnya menjadi nama makanannya. Jadilah nama makanannya Empek empek alias Mpek mpek alias Pempek. Makanan mpek mpek ini dimakan bersama dengan kuahnya atau sausnya, kalau di Palembang disebut